Posted by Unknown Kamis, 26 Juni 2014 07.36

LAPORAN
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
DI SD NEGERI NOGOPURO
Laporan ini disusun guna memenuhi mata kuliah Praktik Pengalaman Lapangan II
Dosen Pembimbing Lapangan : H. Sujati, M.Pd


Description: E:\F O T O\mmc\UNY Warna.jpg


Disusun Oleh :
Nama                   : Harjoko
NIM            : 09108241002



S-1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
PENDIDIKAN PRA SEKOLAH DAN SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2012

PENGESAHAN

Yang bertanda tangan di bawah ini, kami pembimbing KKN-PPL di SD Negeri Nogopuro, menerangkan bahwa mahasiswa di bawah ini:
              Nama                        : Harjoko
              NIM              : 09108241002
              Prodi             : Pendidikan Guru Sekolah Dasar
              Jurusan          : Pendidikan Pra Sekolah Dasar
              Fakultas        : Ilmu Pendidikan
Telah melaksanakan kegiatan KKN-PPL di SD Negeri Nogopuro sejak tanggal    1 Juli 2012 - 17 September 2012. Seluruh kegiatan terlampir dalam laporan ini.

      Sleman, 21 September 2012
Mengesahkan,
Dosen Pembimbing KKN-PPL

H. Sujati, M.Pd.
NIP. 19571229 198312 1 001
Guru Pembimbing

Rantinah, S.Pd.
NIP. 19550307 197604 2 003
Mengetahui,
Kepala Sekolah SD N Nogopuro

Ngadiyana, S.Pd.
NIP. 19540914 197701 1 002
Koordinator KKN dan PPL

Suratijo, S.Pd.
NIP. 19570728 197701 1 001

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa, yang selalu melimpahkan rahmat, karunia, hidayah, serta petunjuk-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan pembuatan laporan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) yang berlokasi di SD N Nogopuro.
Penyusunan laporan ini bertujuan untuk memberikan informasi serta penjabaran mengenai kegiatan praktik mengajar yang telah dilakukan di lokasi tersebut dalam kurun waktu 2 bulan. Banyak pengalaman menarik yang didapatkan oleh penyusun selama mengikuti kegiatan PPL ini, yang akan dijabarkan dalam laporan ini.  
Dalam penyusunan laporan ini, tentu tidak lepas dari partisipasi berbagai pihak yang telah memberikan dukungan, bantuan, nasihat, dan bimbingan yang sangat besar manfaatnya bagi kami. Maka pada kesempatan ini, dengan rendah hati kami menyampaikan terima kasih sedalam-dalamnya kepada:
1.      Bpk Dr. Rohmat Wahab M.A. selaku Rektor Universitas Negeri Yogyakarta yang telah memberikan ijin diselenggarakannya PPL.
2.      Bpk H. Sujati, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing Lapangan KKN-PPL UNY yang senantiasa membimbing dan mengarahkan.
3.      Bpk Ngadiyana, S.Pd. selaku Kepala Sekolah SD N Nogopuro.
4.      Bpk Suratijo, S.Pd. selaku koordinator KKN-PPL SD N Nogopuro yang selalu membimbing.
5.      Ibu Rantinah, S.Pd. selaku guru pembimbing dalam pelaksanaan PPL.
6.      Seluruh guru dan karyawan SD N Nogopuro.
7.      Seluruh Tim KKN-PPL UNY SD N Nogopuro 2012 yang bertanggung jawab dan dapat diandalkan.
8.      Siswa-siswi SD N Nogopuro yang sangat baik, ramah, sopan, dan menyenangkan.

Penyusun menyadari bahwa dalam pelaksanaan KKN-PPL ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penyusun mohon maaf kepada semua pihak bila terdapat kesalahan-kesalahan baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Saran dan kritik yang mambangun sangat diharapkan agar kegiatan selanjutnya menjadi lebih baik lagi. Semoga laporan ini dapat bermanfaat. Amin.


Yogyakarta, 21 September 2012

Penyusun
 
 



















DAFTAR ISI

Halaman Judul .......................................................................................... i     
Halaman Pengesahan ................................................................................ ii    
Kata Pengantar ......................................................................................... iii   
Daftar Isi .................................................................................................. v    
Abstrak ..................................................................................................... vi   
BAB I      PENDAHULUAN .................................................................. 1    
                 A. Analisis Situasi .................................................................... 1    
                 B. Perumusan Program dan Rancangan Kegiatan PPL ........... 3    
BAB II    PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL       7      
                 A. Persiapan ............................................................................. 7    
                 B. Pelaksanaan PPL ................................................................. 11  
                 C. Analisis Hasil Pelaksanaan dan Refleksi ............................. 16  
BAB III   PENUTUP ............................................................................... 20  
                 A. Kesimpulan ......................................................................... 20  
                 B. Saran .................................................................................... 21  
Daftar Pustaka .......................................................................................... 23  
Lampiran                                                                                                     ...... 24    





ABSTRAK

PPL adalah suatu bentuk pendidikan dengan cara memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mempelajari, mengenal, dan menghayati permasalahan lembaga pendidikan baik yang terkait dengan proses pembelajaran maupun kegiatan manajerial kelembagaan. PPL dimaksudkan agar mahasiswa dapat mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh di bangku kuliah guna mengukur seberapa besar kemampuannya dalam memenuhi peran sebagai anggota masyarakat. Pada kelompok PPL di sekolah, mahasiswa diharapkan dapat memberikan bantuan pemikiran, tenaga, dan ilmu pengetahuan dalam merencanakan dan melaksanakan program pengembangan atau pembangunan sekolah. Di sini akan tampak peranan mahasiswa sebagai inovator, mediator, problem solver, dan motivator dalam rangka merangsang peningkatan kualitas sekolah baik secara fisik maupun nonfisik.
Pelaksanaan PPL dilakukan pada tanggal 1 Juli 2012 sampai dengan 17 September 2012 bertempat di SD N Nogopuro. Setelah dilakukan observasi dan mahasiswa mengamati kondisi yang ada, maka mahasiswa praktikan merencanakan beberapa program yang dilaksanakan selama masa PPL. Program tersebut terdiri dari praktik mengajar, menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran, dan pembuatan media. Dalam praktik mengajar, mahasiswa mampu melakukan 6 kali praktik terbimbing, 4 kali praktik mandiri, dan 2 kali ujian.
Pada dasarnya seluruh kegiatan PPL dapat terlaksana dengan baik. Meskipun ada sedikit hambatan dalam pelaksanaannya, namun hambatan tersebut dapat diatasi berkat bantuan dan kerjasama dari seluruh rekan-rekan serta pihak sekolah. Dari pelaksanaan PPL tersebut mahasiswa dapat memperoleh pengalaman dalam hal manajerial di sekolah dan permasalahan yang dihadapi sehingga bermanfaat sebagai bekal untuk menjadi tenaga pendidik yang profesional.







BAB I
PENDAHULUAN

A.     ANALISIS SITUASI
Sebelum melaksanakan PPL ini, mahasiswa melakukan observasi kelas terlebih dahulu yang bertujuan untuk mengamati kegiatan guru di dalam kelas, siswa di dalam kelas dan lingkungan sekitar, sehingga pada pelaksaan PPL, mahasiswa benar-benar siap untuk melaksanakan praktik mengajar pada bulan Juli sampai September 2012. Adapun hasil observasi tersebut adalah sebagai berikut:
1.      Perangkat Pembelajaran
a.    KTSP
Kurikulum yang digunakan adalah kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). Guru sudah memiliki buku KTSP dan materi pembelajaran sudah sesuai dengan kurikulum KTSP tersebut.
b.    Silabus
Guru memiliki silabus yang digunakan sebagai bahan pembuatan RPP.
c.    RPP
RPP yang digunakan lengkap dan sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar pada silabus yang digunakan.  
2.      Proses Pembelajaran
a.       Membuka Pelajaran
Guru sudah membuka pelajaran dengan baik, menyampaikan apersepsi, namun masih ada juga guru yang tidak menggunakan apersepsi dan langsung memulai membahas PR.
b.      Penyajian Materi
Materi disesuaikan dengan silabus dan RPP, namun guru lebih banyak memberi soal dan mpembahasan.
c.       Metode pembelajaran
Dalam kegiatan pembelajaran, guru lebih banyak menggunakan metode ceramah.
d.      Penggunaan Bahasa
Bahasa yang digunakan secara keseluruhan cukup baik dengan Bahasa Indonesia yang baik dan benar, walaupun kadang mash diselingi dengan Bahasa Jawa.
e.       Penggunaan Waktu
Guru memulai pelajaran tidak tepat waktu sehingga menutup pelajaran juga agak mundur.
f.       Gerak
Guru memiliki ruang gerak yang luas dengan siswanya. Setelah pemberian tugas, guru berkeliling kelas melihat dan memeriksa pekerjaan siswa.
g.      Cara Memotivasi Siswa
Motivasi baik verbal maupun nonverbal yang diberikan guru kepada siswa masih kurang, namun guru memberikan penekanan khusus terhadap siswa yang kurang memperhatikan pelajaran.
h.      Teknik Bertanya
Guru menggunakan teknik bertanya dasar dan masih kurang dalam menggunakan teknik bertanya lanjut.
i.        Teknik Penguasaan Kelas
Guru menguasai kelas dengan baik, tampak pada saat pelajaran kondisi kelas sangat tenang dan kondusif.
j.        Penggunaan Media
Dalam mengajar, guru tidak menggunakan media pembelajaran.
k.      Bentuk dan Cara Evaluasi
Bentuk evaluasi dengan soal uraian dan dikerjakan secara individu.
l.        Menutup Pelajaran
Guru tidak menyimpulkan pelajaran yang baru saja disampaikan.
3.      Perilaku Siswa
a.       Perilaku siswa di dalam kelas
Sebagian besar siswaterlihat duduk tenang dan rapi, juga mengerjakan tugas yang diberikn guru dengan baik.
b.      Perilaku siswa di luar kelas
Di luar kelas siswa bersikap ramah dan sopan. Mereka menghormati guru dengan memberikan salam, bahkan bertegur sapa.

SD N Nogopuro merupakan salah satu SDSN atau SD yang sudah berstandar Nasional. Media dan sarana pembelajaran bisa dikatakan lengkap, nmun dalam proses pembelajaran yang berlangsung di sekolah, masih banyak guru yang tidak memanfaatkannya. Media pembelajaran banyak yang hanya tergeletak di dalam laboratorium dan disimpan dalam almari. Sekolah ini juga sudah memiliki LCD proyektor sebanyak 4 buah, namun penggunaannya masih belum optimal.
Berdasarkan observasi kelas yang dilaksanakan pada tanggal 8 Februari 2011, maka kami merumuskan beberapa permasalahan yang perlu diperhatikan yaitu:
1.      Optimalisasi media pembelajaran.
2.      Optimalisasi sarana pembelajaran.

B.     PERUMUSAN PROGRAM DAN RANCANGAN KEGIATAN PPL
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan suatu mata kuliah wajib tempuh dan harus lulus yang sifatnya wajib diikuti oleh setiap mahasiswa khususnya program studi kependidikan Universitas Negeri Yogyakarta. Agar pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan dapat berjalan dengan lancar, efektif, dan efisien, maka perlu dibuat suatu rancangan atau rencana yang matang mengenai pelaksanaan kegiatan PPL.
Adapun rancangan program praktik pengalaman lapangan yang akan dilaksanakan praktikan di SD N Nogopuro adalah sebagai berikut:
1.    Tahap pembekalan
Tahap pembekalan terdiri dari dua kegiatan, yaitu penyampaian materi dan pengamatan AVA (Audio Visual Aid). Kegiatan penyampaian materi  berisi tentang mekanisme kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) yang dilaksanakan pada hari Sabtu, 28 Januari 2012 Untuk pengamatan AVA dilaksanakan pada 20 Februari 2012 Video yang diamati berisi tentang berbagai keterampilan mengajar yang harus dimiliki oleh guru.
2.    Tahap Praktik Pengajaran Mikro (Mocro Teaching)
Praktik pengajaran mikro dilaksanakan secara berkelompok dengan jumlah anggota 8 orang. Model pembelajarannya adalah peer teaching (mengajar teman sendiri). Pelaksanaan praktik pengajaran mikro ini dilaksanakan di kampus dengan bimbingan dosen pembimbing KKN-PPL.
Prosedur yang dilakukan untuk pengajaran mikro yaitu mahasiswa membuat RPP dan dikonsultasikan kepada dosen pembimbing. Mahasiswa juga mempersiapkan media/alat yang akan digunakan dalam pembelajaran. Waktu yang digunakan untuk pengajaran mikro adalah 15-20 menit untuk masing-masing mahasiswa, dengan mempraktikkan keterampilan mengajar secara bergantian.
Keterampilan mengajar tersebut di antaranya keterampilan membuka dan menutup pelajaran, keterampilan bertanya, keterampilan menjelaskan, keterampilan mengelola kelas, keterampilan penggunaan variasi mengajar, keterampilan mengajar kelompok kecil, keterampilan membimbing diskusi, dan keterampilan


3.    Tahap Penyerahan
Pada tahap yang pertama dari pihak Universitas Negeri Yogyakarta terutama dosen pembimbing lapangan menyerahkan mahasiswa PPL kepada pihak sekolah yang bersangkutan untuk melaksanakan observasi. Penyerahan mahasiswa tim KKN-PPL secara resmi dilakukan pada tanggal 4 Februari 2012 oleh DPL KKN-PPL UNY di SD N Nogopuro. Acara penyerahan dilanjutkan dengan adanya penyuluhan dari DPL KKN, yaitu Bpk H. Sujati, M.Pd. mengenai Publikasi Karya Tulis Ilmiah Guru.
4.    Tahap Observasi
a.       Observasi di Kelas dan Persiapan Perangkat Pembelajaran
Dalam hal ini mahasiswa memasuki kelas dimana guru pembimbingnya sedang mengajar. Hal ini ditujukan agar mahasiswa mendapat pengalaman dan pengetahuan serta bekal cukup, mengenai bagaimana menangani kelas yang sebenarnya, sehingga nantinya pada saat mengajar mahasiswa tahu apa yang seharusnya dilakukan.
b.      Observasi Lapangan
Tahap observasi awal ini yang dapat dilakukan adalah observasi tentang situasi dan kondisi sekolah. Adapun hal-hal yang diobservasi adalah :
1)      Kondisi sekolah
2)      Proses pembelajaran
3)      Administrasi sekolah
4)      Fasilitas sekolah

5.    Pelaksanaan Praktik Mengajar
a.       Konsultasi kepada guru
Konsultasi kepada guru dilaksanakan terutama pada saat sebelum pembuatan RPP dan media. Hal tersebut perlu guna menyesuaikan materi pelajaran yang akan diajarkan guru dengan materi pelajaran yang akan disampaikan praktikan kepada siswa.
b.      Pembuatan RPP
Sebelum mengajar, praktikan membuat persiapan mengajar antara lain membuat rencana pelaksanaan pembelajaran. Hal ini sangat bermanfaat untuk mematangkan persiapan sebelum mengajar dan merupakan sarana latihan bagi setiap calon pendidik.
c.       Pembuatan media/alat pembelajaran
Mahasiswa praktikan perlu juga membuat / mempersiapkan media yang akan dipakai dalam pembelajaran.
d.      Pelaksanaan praktik mengajar
Pelaksanaan praktik mengajar meliputi praktik mengajar terbimbing dan mandiri. Praktik mengajar terbimbing adalah latihan mengajar yang dilakukan mahasiswa di kelas yang sebenarnya, di bawah bimbingan guru pembimbing lapangan. Sedangkan praktik mengajar mandiri adalah praktik mengajar yang dilakukan mahasiswa sebagimana selayaknya seorang guru kelas. Praktik mengajar terbimbing dilaksanakan sebanyak 6 kali, sedangan praktik mengajar mandiri dilaksanakan 4 kali.
6.    Penyusunan Laporan
Setelah kegiatan PPL selesai, mahasiswa wajib membuat laporan sebagai bentuk pertanggungjawaban selama kegiatan PPL.
7.    Penarikan Mahasiswa PPL
Penarikan mahasiswa dari lokasi PPL, yaitu SD N Nogopuro, dilaksanakan pada hari Selasa, 17 September 2012. Acara penarikan dihadiri oleh Dosen Pembimbing KKN-PPL UNY, Kepala Sekolah, guru, dan karyawan SD N Nogopuro.


BAB II
PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

A.    Persiapan
Persiapan harus dilakukan agar kegiatan dapat berjalan dengan baik, begitupun dengan kegiatan PPL. Kegiatan PPL meliputi kegiatan PPL I dan PPL II. Kegiatan PPL I dilakukan sebagai persiapan sebelum melakukan kegiatan PPL II. PPL I merupakan kegiatan yang dilakukan di kampus, yang biasa disebut dengan microteaching. Sementara itu, PPL II adalah praktik langsung di sekolah/lokasi mengajar.
Beberapa persiapan yang dilakukan dalam kegiatan adalah sebagai berikut:
1.      Pembekalan
Pembekalan PPL merupakan strategi pemberian pemahaman kepada mahasiswa tentang PPL sebelum mereka diterjunkan di lapangan (sekolah, lembaga, atau klub). Kegiatan ini diselenggarakan oleh UPPL (Unit Program Pengalaman Lapangan). Kegiatan ini wajib diikuti oleh seluruh calon peserta PPL.
Pembekalan dilakukan pada tanggal 28 Januari 2012 di Aula Kampus 2 FIP UNY. Pembekalan tersebut wajib diikuti oleh seluruh peserta PPL PGSD Kampus 2 FIP UNY. Dalam pembekalan tersebut, terdapat beberapa materi, antara lain:
a.       Pengembangan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan,
b.      Pemberdayaan masyarakat sekolah lewat KKN-PPL,
c.       Mekanisme pelaksanaan KKN-PPL, dan
d.      Permasalahan-permasalahan dalam pelaksanaan KKN-PPL.
Kegiatan tersebut berjalan dengan baik dan lancar. Peserta menjadi tahu dan paham tentang pelaksanaan prosedur dan pelaksanaan PPL yang ada di sekolah/lokasi.

2.      Observasi
Observasi yang dilakukan meliputi kondisi fisik maupun non-fisik sekolah, dan dinamika kehidupan sekolah. Kegiatan observasi non-fisik dilaksanakan pada hari Rabu, 8 Februari 2012, dilanjutkan dengan diskusi antar mahasiswa, guru pembimbing, kepala sekolah, koordinator PPL sekolah. Observasi kondisi non-fisik meliputi hal-hal sebagai berikut:
a.       Observasi perangkat pembelajaran seperti kalender pendidikan, silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), jadwal pelajaran, serta jam mengajar,
b.      Perilaku siswa di dalam dan di luar kelas,
c.       Pelaksanaan proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru,
d.      Kegaitan ekstrakurikuler,
e.       Kegiatan harian sekolah, dll.
Kegiatan observasi kondisi fisik sekolah dilaksanakan pada hari Kamis, 9 Februari 2012. Observasi keadaan fisik sekolah meliputi sarana dan prasarana, media pembelajaran, sarana olahraga, dan lain-lain.
Untuk hasil observasi tentang suasana pembelajaran di kelas dan observasi kondisi sekolah terlampir dalam laporan ini.
3.      PPL I
PPL I merupakan mata kuliah pelatihan tahap awal dalam pembentukan kompetensi dasar mengajar melalui observasi pembelajaran di sekolah, pengamatan AVA (Audio-Visual Aid) dan micro teaching (peer teaching dan real pupil micro teaching). Selain itu, dalam persiapan tersebut, terdapat juga berbagai kegiatan lain, misalnya pembekalan KKN-PPL, observasi, serta koordinasi dengan pihak sekolah maupun DPL.
a.       Pengajaran Mikro (Microteaching)
Pengajaran mikro meliputi dua kegiatan, yaitu praktik peer-microteaching dan praktik real pupil microteaching.

1)      Tujuan Pengajaran Mikro
Secara umum, pengajaran mikro bertujuan untuk membentuk dan mengembangkan keterampilan dasar mengajar sebagai bekal praktik mengajar di sekolah/lembaga pendidikan dalam program PPL. Secara khusus, tujuan pengajaran mikro adalah :
a)      Memahami dasar-dasar pengajaran mikro.
b)      Melatih mahasiswa menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran  (RPP).
c)      Membentuk dan meningkatkan kompetensi dasar mengajar terpadu dan utuh.
d)     Membentuk kompetensi kepribadian.
e)      Membentuk kompetensi sosial.
2)      Manfaat Pengajaran Mikro
Manfaat dari pengajaran mikro adalah:
a)      Mahasiswa menjadi peka terhadap fenomena yang terjadi di dalam    proses pembelajaran.
b)      Mahasiswa menjadi lebih siap untuk melakukan kegiatan praktik pembelajaran di sekolah.
c)      Mahasiswa dapat melakukan refleksi diri atas kompetensinya dalam mengajar.
d)     Mahasiswa menjadi lebih tahu tentang profil guru atau tenaga kependidikan sehingga dapat berpenampilan sebagaimana seorang guru atau tenaga kependidikan.
3)      Praktik Pengajaran Mikro (microteaching)
Praktik peer-teaching dilakukan pada tanggal 5 Maret 2012 hingga 23 April 2012. Mahasiswa melakukan kegiatan peer-microteaching secara berkelompok (satu kelompok terdiri dari 8 mahasiswa) di bawah bimbingan seorang  DPL (Dosen Pembimbing Lapangan).

Komponen kegiatan dalam praktik peer-microteaching meliputi:
a)      Pembuatan RPP untuk kelas rendah dan kelas tinggi.
b)      Praktik peer-microteaching, yaitu latihan berbagai keterampilan dasar mengajar dalam waktu dan siswa (teman mahasiswa) yang terbatas.
c)      Praktik peer-microteaching untuk kelas rendah dan kelas tinggi.
d)     Menerapkan berbagai model inovasi pembelajaran.
4)      Pelaksanaan real pupil microteaching, yakni pengajaran langsung di SD yang bentuknya adalah ujian dari pelaksanaan pengajaran mikro di sekolah. Pada kegiatan real pupil microteaching, praktik kegiatannya meliputi:
a)      pembuatan rencana pembelajaran kelas rendah dan kelas tinggi,
b)      praktik real pupil microteaching kelas rendah dan kelas tinggi.
Penilaian terhadap pengajaran mikro dilakukan oleh dosen pembimbing, nilai pengajaran mikro minimal adalah B. Mahasiswa yang mendapatkan nilai kurang dari B, tidak diperkenankan untuk mengikuti kegiatan KKN-PPL. Dalam hal ini penyusun mendapat nilai A-, sehingga kegiatan KKN-PPL dapat dilakukan.
b.      Pengamatan AVA (Audiao-Visual Aid)
Pengamatan AVA adalah mahasiswa bersama dosen pembimbing mengamati rekaman video yang berisi kegiatan pembelajaran di sekolah. Tujuannya adalah agar para mahasiswa mempunyai pemahaman tentang keterampilan dasar mengajar dan pelaksanaan pembelajaran di sekolah. Pengamatan AVA dilakukan pada tanggal 20 Februari 2012, bertempat di Kampus 2 FIP UNY. 
4.      Persiapan Perangkat Pembelajaran
Dalam melaksanakan kegiatan PPL II di sekolah, mahasiswa harus mempersiapan perangkat pembelajaran. Mahasiswa mendapat arahan dari Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dan guru pembimbing di sekolah, kemudian menghubungi guru kelas yang bersangkutan untuk melakukan diskusi terkait kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan.
Perangkat pembelajaran tersebut meliputi: jadwal pelajaran, kurikulum, silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), materi pengajaran, serta strategi pelaksanaan pembelajaran.
5.      Koordinasi
Koordinasi dan komunikasi sangat penting untuk dilakukan agar sebuah kegiatan dapat berlangsung dengan baik. begitupun dengan kegiatan PPL ini. Mahasiswa banyak melakukan koordinasi dengan sesama mahasiswa, dosen pembimbing, guru pembimbing, pihak sekolah, kepala sekolah, serta pihak kampus.
Koordinasi yang dilakukan dengan sesama mahasiswa meliputi jadwal mengajar, diskusi rencana kegiatan pembelajaran, strategi pembelajaran, dsb. Koordinasi pada pihak sekolah, yakni guru pembimbing, guru kelas, dan kepala sekolah meliputi jadwal pelaksanaan PPL, silabus, materi pembelajaran, buku ajar, RPP, media, strategi pembelajaran, format penilaian, evaluasi pembelajaran, serta jadwal mengajar.  Sedangkan koordinasi yang dilakukan dengan pihak kampus, yakni dosen pembimbing.

B.     Pelaksaaan PPL
1.      Kegiatan Praktik Mengajar
Dalam pembekalan KKN-PPL, telah disampaikan bahwa pelaksanaan PPL adalah minimal 10 kali dengan 3 jenis kegiatan, yaitu kegiatan terbimbing, kegiatan mandiri, dan ujian.
Praktik mengajar terbimbing adalah praktik mengajar yang dilakukan oleh mahasiswa dengan adanya kontrol penuh dari guru pengampu kelas yang bersangkutan. Kontrol penuh tersebut meliputi konsultasi sebelum dan sesudah mengajar. Selain itu, selama mahasiswa melakukan praktik mengajar, guru pengampu mengamati dan memberikan evaluasi di akhir.
Praktik mengajar mandiri adalah praktik mengajar yang dilakukan oleh mahasiswa dengan tidak adanya kontrol yang terlalu ketat dari guru pengampu. Mahasiswa dibebaskan (bebas terkontrol) oleh guru pengampu untuk melakukan kegiatan belajar mengajar serta strategi dalam pengelolaan kelas yang tepat sesuai dengan inisiatif dan rencana sendiri. Hal ini dimaksudkan agar mahasiswa mempunyai inisiatif sendiri dan mampu mengelola kelas secara mandiri dan optimal. Dalam hal ini, guru pengampu hanya melakukan pengamatan terkait kegiatan pembelajaran yang terjadi di kelas, kemudian melakukan evaluasi di setelah praktik.
Ujian PPL adalah kegiatan yang wajib dilakukan oleh seluruh mahasiswa PPL. Ujian PPL dilakukan setelah praktik mengajar terbimbing dan praktik mengajar mandiri dilakukan. Ujian praktik PPL dilaksanakan berdasarkan kesepakatan dengan guru kelas yang bersangkutan.
Mahasiswa melakukan koordinasi dengan pihak sekolah dan membuat jadwal pelaksanaan dengan jumlah minimal tiap mahasiswa masuk kelas adalah 10 kali. Namun dalam praktiknya, mahasiswa hanya dapat masuk kelas selama 12 kali.
Meskipun ada beberapa hambatan terkait dengan jadwal pelaksanaan, kegiatan PPL dapat berjalan dengan baik dan maksimal. Mahasiswa dapat melaksanakan kegiatan PPL dengan maksimal dalam kurun waktu 5 minggu melaksanakan 12 kali kegiatan PPL, yang terdiri dari 6 kali kegiatan terbimbing, 4 kali kegiatan mandiri, dan 2 kali ujian, yaitu:


No
Hari/Tanggal/
Waktu
Kls
Mata Pelajaran
Materi
1
Selasa
24 Juli 2012
07.00 – 08.00
V-A
Matematika
Sifat Komutatif dan Asosiatif
2
Kamis
26 Juli 2012
08.00 - 09.00
II-B
Bahasa Indonesia
Teks sederhana
3
Sabtu
28 Juli 2012
08.30 – 09.00
IV-B
SBK
Karya seni terapan
4
Rabu
1 Agustus 2012
09.15 – 10.45
10.45 – 11.15
II-B
MTK,
SBK
Banyak benda dalam kelompok,
Berbagai macam garis.

5
Kamis
2 Agustus 2012
07.00 - 08.00
IV-B
Matematika
Nilai Tempat
6
Sabtu
4 Agustus 2012
07.00 – 07.30
III-A
SBK
Gerak Murni dan Gerak Maknawi
7
Selasa
7 Agustus 2012
07.00 – 08.00
08.00 – 09.00
III-A
Matematika

Bahasa Indonesia
Operasi Hitung Bilangan

Memahami teks dengan membaca nyaring
8
Rabu
8 Agustus 2012
08.00 – 09.00
III-B
PKn
Persatuan dan Kesatuan
9
Jumat
10 Agustus 2012
07.00 – 08.00
08.00 – 08.30
IV-B
Bahasa Indonesia,
SBK
Petunjuk Penggunaan,
Lagu Daerah
10
Senin
3 September 2012
10.1010.45
11.00 – 12.10
V-B
IPS,
IPA
Kerajaan Hindu di Indonesia,
Alat pencernaan manusia.
11

Kamis
6 September 2012
07.00 – 08.00
III-A
Matematika
Operasi hitung penjumlahan dan pengurangan
12
Selasa
11 September 2012

IV-B
Bahasa Indonesia
Petunjuk untuk melakukan sesuatu atau penjelasan tentang cara membuat sesuatu.


Kegiatan praktik mengajar terbimbing dan mandiri dilaksanakan secara bergantian. Untuk pembelajaran 1,2,3,5,6,8 adalah praktik terbimbing, pembelajaran 4,7, 9,10 adalah praktik mandiri, sedangkan pembelajaran 11-12 adalah ujian PPL II.
Dalam pelaksanan praktik mengajar terbimbing, bagian mengajar tiap individu diusahakan sama, yaitu tiap mahasiswa mengajar 3 kelas rendah dan 3 kelas tinggi. Mata pelajarannya juga dibagi 3 mata pelajaran eksak dan 3 mata pelajaran non eksak.
Untuk praktik mengajar mandiri, mahasiswa berperan sebagai guru kelas sehingga mengajar untuk satu hari penuh. Mata pelajaran yang diajarkan hanya 5 mata pelajaran utama ditambah SBK dan Bahasa Jawa. Tiap mahasiswa juga mendapat bagian yang sama, yaitu 2 kali mengajar kelas rendah dan 2 kali mengajar kelas tinggi dengan mata pelajaran menyesuaikan jadwal.
Praktik mengajar terbimbing dan mandiri menyesuaikan jadwal sekolah yang sudah ada. Pelajaran yang dijadwalkan 2 jam pelajaran harus diisi oleh mahasiswa selama 2 jam pelajaran juga. 1 jam pelajaran berdurasi waktu 35 menit untuk hari-hari biasa, namun pada saat bulan puasa, 1 jam pelajaran hanya berdurasi waktu 30 menit.
Pelaksanaan ujian PPL II dilaksanakan dua kali, satu kali mengajar di kelas rendah dan satu kali mengajar kelas tinggi. Mata pelajaran yang diajarkan juga eksak dan  non-eksak dengan waktu mengajar 1 jam pelajaran (35 menit).

2.      Umpan Balik dari Pembimbing
Umpan balik lebih banyak berkaitan dengan program PPL praktik mengajar di kelas. Umpan balik diberikan oleh guru pembimbing di kelas,   maupun pembimbing PPL. Selama kegiatan praktik mengajar yang berakhir sampai tanggal 17 September 2012, umpan balik yang diberikan sangat membantu mahasiswa menuju proses untuk menjadi guru yang profesional ke depannya.
Guru kelas di sekolah selalu memberikan saran dan masukan kepada setiap mahasiswa yang melakukan praktik mengajar di kelas. Saran dan masukan disampaikan secara lisan pada saat konsultasi, secara tertulis di dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), maupun komentar secara lisan kepada mahasiswa setelah pembelajaran berakhir.
Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) juga memberikan saran dan masukan secara lisan kepada mahasiswa mengenai ketepatan RPP terutama indikator, tujuan, dan evaluasi pembelajaran.
Saran dan masukan yang diberikan oleh Guru Pembimbing,  dan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) berfungsi sebagai evaluasi dan refleksi untuk perbaikan bagi mahasiswa. Hal ini berguna dalam meningkatkan kualitas pembelajaran pada praktik pembelajaran selanjutnya.

C.    Analisis Hasil Pelaksanaan dan Refleksi
Pada umumnya, rencana kegiatan PPL dapat berjalan dan terlaksana dengan baik. Hampir seluruh kegiatan yang direncanakan dapat dikerjakan, meski ada beberapa praktik mengajar yang diundur karena mahasiswa yang bersangkutan sakit.
Berikut adalah beberapa hal yang dapat diperoleh oleh mahasiswa setelah melakukan kegiatan PPL di sekolah, yaitu:
1.      Mahasiswa dapat melakukan perencanaan kegiatan pembelajaran serta membuat dan menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
2.      Mahasiswa dapat menentukan tujuan pembelajaran dengan tepat.
3.      Mahasiswa dapat menentukan strategi pembelajaran yang tepat untuk mata pelajaran tertentu dan materi tertentu untuk di setiap jenjang kelas.
4.      Mahasiswa mampu menentukan media pembelajaran yang tepat digunakan dalam mata pelajaran, materi, dan kelas tertentu.
5.      Mahasiswa dapat belajar untuk mengembangkan materi dan sumber pembelajaran.
6.      Mahasiswa mampu melakukan evaluasi pembelajaran, baik secara kognitif, afektif, maupun psikomotorik.
7.      Mahasiswa dapat mengetahui kondisi riil di dalam kelas, bukan hanya sekadar membayangkannya saja, serta mempraktikkan 8 keterampilan, yaitu keterampilan membuka dan menutup pelajaran, bertanya, memberi penguatan, mengelola kelas, memimpin diskusi kelompok kecil, memimpin diskusi kelompok besar,
8.      Mahasiswa dapat melatih mental dalam mengajar di dalam kelas, di hadapan siswa yang sesungguhnya.
9.      Mahasiswa dapat mempraktikkan teori yang didapatkan selama di bangku kuliah dalam suasana kelas yang nyata.
  1. Mahasiswa mendapatkan pengalaman dalam hal keterampilan mengajar, seperti pengelolaan tugas rutin, fasilitas belajar, pengelolaan waktu, komunikasi dengan siswa, serta mendemonstrasikan metode mengajar.
Setelah melakukan kegiatan PPL, mahasiswa semakin menyadari, bahwa untuk menjadi seorang guru tidaklah cukup hanya dengan memahami materi, namun banyak hal lain yang harus dipersiapkan. Diantaranya adalah kesiapan kegiatan pembelajaran, alat dan bahan, serta mental. Mental sangat penting untuk menjadi seorang guru. Mental tersebut meliputi mental saat di depan kelas, yakni mental saat menghadapi siswa yang beraneka ragam kepribadian serta keunikannya. Guru harus mampu menjadi sosok yang dapat menarik perhatian siswa sehingga siswa memperhatikan materi yang disampaikan oleh guru. Guru harus mampu merancang pembelajaran yang menarik, aktif, dan menyenangkan, sehingga siswa tidak cepat bosan. Dengan begitu, materi dapat diterima dengan baik serta tujuan pembelajaran pun dapat tercapai.
Selain itu, guru juga harus mampu melatih kompetensi sosialnya. Komunikasi di luar jam pelajaran sangat efektif untuk mendekatkan siswa dengan guru. Siswa akan lebih senang dan merasa dihargai ketika guru menyapa dan mengajaknya berbicara atau bercanda. Siswa akan merasakan penerimaan yang akan berimbas pada kegiatan pembelajaran di dalam kelas. Siswa akan lebih menikmati dan dapat menerima pelajaran dengan baik.
Menjadi guru memang tidak mudah. Namun, dengan niat dan kuat serta tekad yang besar, segala hal yang tidak mudah pun akan terasa lebih mudah. Meski banyak kekurangan yang dilakukan oleh mahasiswa selama kegiatan PPL, hal tersebut tak lain karena mahasiswa masih dalam proses belajar. Dengan melakukan kesalahan tersebut, mahasiswa dapat tahu bagaimana membuat yang salah menjadi benar, sehingga proses belajar benar-benar terjadi. Hal ini akan meningkatkan kesadaran diri serta kualitas dari diri sendiri. Maka pada akhirnya nanti, menjadi guru yang profesional pun dapat tercapai seiring dengan proses pembelajaran tersebut.
Berikut adalah beberapa hambatan atau hasil evaluasi yang ditemui dalam proses pelaksanaan PPL di SD N Nogopuro:
  1. Durasi waktu yang lebih pendek. Hal ini dikarenakan, ketentuan jam pelajaran di SD adalah 35 menit, namun karena bulan puasa diubah menjadi 30 menit tiap jam pelajaran. Waktu yang lebih pendek tersebut membuat penyampaian materi tidak berjalan maksimal, dan bahkan ada kegiatan pembelajaran yang tidak mencapai evaluasi.
  2. Siswa kelas rendah yang masih aktif namun terkesan mencari perhatian, sering membuat gaduh untuk mencari perhatian mahasiswa. Bila perhatian mahasiswa hanya terpaku pada satu atau dua orang, maka siswa lainnya akan ikut gaduh, yang berakibat pada kegaduhan di seluruh kelas. Akibatnya, kegiatan pembelajaran terhenti hingga seluruh kelas tenang. Hal ini juga berimbas pada materi yang tidak tersampaikan secara maksimal.
  3. Banyak siswa yang menganggap remeh mahasiswa karena merasa mahasiswa masih muda dan bukan guru kelas mereka. Hal ini membuat mereka acuh tak acuh dengan apa yang disampaikan oleh mahasiswa. Tak jarang mereka juga bersikap terlalu bebas tanpa ada rasa hormat sama sekali.
Berdasarkan dari evaluasi tersebut, maka didapatkan refleksi sebagai berikut:
  1. Berusaha untuk menggunakan waktu secara efektif dan efisien. Mahasiswa menghindari kegiatan yang tidak masuk dalam materi, menegur siswa yang ramai, serta memberikan penguatan negatif bagi siswa yang gaduh.
  2. Membuat aturan tertentu di awal pembelajaran tentang hukuman bagi siswa yang gaduh, serta hadiah bagi siswa yang memperhatikan pelajaran.
  3. Mahasiswa berusaha membuat kesan ‘tegas’ dan tidak terlalu santai di luar jam pembelajaran, sehingga siswa tidak terlalu santai. Hal ini masih sulit dilakukan, namun atas bantuan dari guru kelas, siswa menjadi lebih terkondisikan. Guru kelas menyampaikan pada siswanya bahwa mahasiswa itu juga guru yang menularkan ilmu pada siswa, sehingga siswa harus mendengarkan.




















BAB  III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Pelaksanaan PPL di SD N Nogopuro yang berlangsung pada tanggal 1 Juli 2012 – 17 September 2012 telah memberikan wawasan dan pengalaman tersendiri bagi mahasiswa. Banyak sekali hal tak terduga yang muncul ketika PPL berlangsung, namun justru hal inilah yang menumbuhkan semangat kebersamaan dan juga menambah pengetahuan serta kedewasaan bagi mahasiswa. Dari seluruh program yang telah tertuang dalam proposal, dapat dirumuskan bahwa program tersebut telah direalisasikan dengan baik oleh praktikan. Bahkan ada beberapa program tambahan yang bersifat insidental baik yang dilaksanakan oleh kelompok kecil ataupun individu. Setelah mengamati hasil pelaksanaan program PPL UNY 2012 di SD N Nogopuro, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
  1. Praktik Pengalaman Lapangan memberikan wadah bagi mahasiswa untuk terjun langsung di dunia pengajaran atau pendidikan yang sebenarnya. Dimana dalam hal tersebut, mahasiswa banyak sekali mendapat pengalaman, pengetahuan, serta wawasan yang diyakini dapat berguna bagi mahasiswa ketika memasuki dunia kerja sebagai tenaga pendidik.
  2. Praktik Pengalaman Lapangan memberikan pelajaran tersendiri bagai mahasiswa. Karena di dalam pelaksanaan PPL di sekolah, mahasiswa dihadapkan pada 2 kelompok orang yang berbeda usia dengan mahasiswa. Kelompok pertama adalah kelompok guru dan karyawan dengan usia di atas mahasiswa, dan yang kedua adalah kelompok siswa dengan usia dibawah mahasiswa. Dengan posisi seperti ini mahasiswa dituntut agar selalu bisa menyesuaikan diri pada keadaan dan tentunya hal ini menuntut kedewasaan.
  3. Kesuksesan kegiatan pembelajaran dipengaruhi oleh banyak faktor yang saling berhubungan. Oleh karena itu, mahasiswa harus dapat mengoptimalkan keterlibatan faktor-faktor tersebut untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan. Adapun faktor-faktor tersebut adalah penguasaan materi, pengelolaan kelas, lingkungan belajar, perilaku peserta didik, serta strategi pembelajaran yang dilakukan.
  4. Pelaksanaan PPL bertepatan dengan Bulan Ramadhan sehingga mengalami banyak libur menyebabkan mahasiswa harus pandai mengatur jadwal. Meskipun demikian, kegiatan PPL dapat terlaksana dengan baik dan lancar, bahkan lebih dari target yang ditentukan.

B.     SARAN
Setelah mahasiswa menyelesaikan tugas PPL di SD N Nogopuro, maka mahasiswa merumuskan beberapa masukan yang kiranya dapat membangun bagi semua pihak, diantaranya :
  1. Saran bagi sekolah
a.       Meningkatkan komunikasi dan koordinasi antara guru dan mahasiswa PPL sehingga dapat tercipta suasana PPL yang lebih kondusif.
b.      Mengoptimalkan sarana dan prasarana milik sekolah dalam proses pembelajaran karena selama ini praktikan mengamati hal tersebut belum terlaksana.
  1. Saran bagi UPPL
a.       Menyapaikan pengumuman secara jelas dan terang. Dari pengalaman yang  telah diperoleh selama melaksanakan PPL di SD N Nogopuro, mahasiswa masih mengalami kebingungan mengenai pelaksanaan kegiatan, sehingga harus bertanya pada kelompok lain yang ternyata juga masih ada yang kurang paham.
b.      Melakukan pengecekan secara nyata ke sekolah. Di awal, mahasiswa telah diinfokan bahwa akan ada pengecekan pada mahasiswa secara mendadak untuk mengetahui apakah kegiatan KKN-PPL benar-benar ada atau tidak. Namun, kelompok KKN-PPL di sini tidak pernah dicek sama sekali.
  1. Saran bagi mahasiswa
a.       Menjaga nama baik Universitas, kelompok dan pribadi sebagai calon tenaga pendidik.
b.      Lakukan konsultasi baik dengan DPL PPL atau guru pembimbing semaksimal mungkin, karena hal tersebut berkesinambungan dengan program dan kegiatan yang akan dilaksanakan.
c.       Manfaatkan waktu yang ada dengan sebaik mungkin untuk belajar serta menjadikan pengalaman yang didapatkan di PPL sebagai bekal mengajar di masa depan.

1 Response to " "

  1. Unknown Says:

    terima kasih...

Posting Komentar

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...