LAPORAN
PRAKTIK
PENGALAMAN LAPANGAN
DI
SD
NEGERI NOGOPURO
Laporan ini disusun guna memenuhi mata kuliah Praktik Pengalaman Lapangan
II
Dosen Pembimbing Lapangan : H. Sujati,
M.Pd

Disusun Oleh :
Nama : Harjoko
NIM : 09108241002
S-1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
PENDIDIKAN PRA SEKOLAH DAN SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2012
PENGESAHAN
Yang
bertanda tangan di bawah ini, kami pembimbing KKN-PPL di SD Negeri Nogopuro,
menerangkan bahwa mahasiswa di bawah ini:
Nama : Harjoko
NIM : 09108241002
Prodi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Jurusan : Pendidikan Pra Sekolah Dasar
Fakultas : Ilmu Pendidikan
Telah
melaksanakan kegiatan KKN-PPL di SD Negeri Nogopuro sejak tanggal 1
Juli 2012 - 17 September 2012.
Seluruh kegiatan terlampir dalam laporan ini.
Sleman,
21 September 2012
Mengesahkan,
Dosen Pembimbing KKN-PPL
H. Sujati, M.Pd.
NIP. 19571229
198312 1 001
|
Guru
Pembimbing
Rantinah,
S.Pd.
NIP. 19550307
197604 2 003
|
Mengetahui,
Kepala Sekolah SD
N Nogopuro
Ngadiyana, S.Pd.
NIP. 19540914
197701 1 002
|
Koordinator KKN
dan PPL
Suratijo, S.Pd.
NIP. 19570728
197701 1 001
|
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa,
yang selalu melimpahkan rahmat,
karunia, hidayah, serta petunjuk-Nya,
sehingga penyusun dapat menyelesaikan pembuatan laporan Praktik Pengalaman
Lapangan (PPL) yang berlokasi di SD N Nogopuro.
Penyusunan laporan ini bertujuan untuk memberikan
informasi serta penjabaran mengenai kegiatan praktik mengajar yang telah
dilakukan di lokasi tersebut dalam kurun waktu 2 bulan. Banyak pengalaman
menarik yang didapatkan oleh penyusun selama mengikuti kegiatan PPL ini, yang
akan dijabarkan dalam laporan ini.
Dalam penyusunan laporan ini, tentu tidak lepas dari
partisipasi berbagai pihak yang telah memberikan dukungan, bantuan, nasihat,
dan bimbingan yang sangat besar manfaatnya bagi kami. Maka pada kesempatan ini,
dengan rendah hati kami menyampaikan terima kasih sedalam-dalamnya kepada:
1.
Bpk Dr.
Rohmat Wahab M.A. selaku Rektor
Universitas Negeri Yogyakarta yang telah memberikan ijin diselenggarakannya
PPL.
2.
Bpk H. Sujati, M.Pd.
selaku Dosen Pembimbing Lapangan KKN-PPL UNY yang senantiasa membimbing dan mengarahkan.
3.
Bpk Ngadiyana,
S.Pd. selaku Kepala Sekolah SD N Nogopuro.
4.
Bpk Suratijo,
S.Pd. selaku koordinator KKN-PPL SD N Nogopuro yang selalu membimbing.
5.
Ibu Rantinah,
S.Pd. selaku guru pembimbing dalam pelaksanaan PPL.
6.
Seluruh guru dan
karyawan SD N Nogopuro.
7.
Seluruh Tim KKN-PPL UNY
SD N Nogopuro 2012 yang bertanggung jawab dan dapat diandalkan.
8.
Siswa-siswi SD
N Nogopuro yang sangat baik, ramah, sopan,
dan menyenangkan.
Penyusun menyadari bahwa dalam pelaksanaan KKN-PPL ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu penyusun mohon maaf kepada semua pihak bila terdapat
kesalahan-kesalahan baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Saran dan
kritik yang mambangun sangat diharapkan agar kegiatan selanjutnya menjadi lebih
baik lagi. Semoga laporan ini
dapat bermanfaat. Amin.
|
DAFTAR
ISI
Halaman
Judul .......................................................................................... i
Halaman
Pengesahan ................................................................................ ii
Kata
Pengantar ......................................................................................... iii
Daftar
Isi .................................................................................................. v
Abstrak
..................................................................................................... vi
BAB
I PENDAHULUAN .................................................................. 1
A. Analisis Situasi .................................................................... 1
B. Perumusan Program dan
Rancangan Kegiatan PPL ........... 3
BAB
II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS
HASIL 7
A. Persiapan ............................................................................. 7
B. Pelaksanaan PPL ................................................................. 11
C. Analisis Hasil Pelaksanaan
dan Refleksi ............................. 16
BAB
III PENUTUP ............................................................................... 20
A. Kesimpulan ......................................................................... 20
B. Saran .................................................................................... 21
Daftar
Pustaka .......................................................................................... 23
Lampiran
...... 24
ABSTRAK
PPL adalah
suatu bentuk pendidikan dengan cara memberikan kesempatan kepada mahasiswa
untuk mempelajari, mengenal, dan menghayati permasalahan lembaga pendidikan
baik yang terkait dengan proses pembelajaran maupun kegiatan manajerial
kelembagaan. PPL dimaksudkan agar mahasiswa dapat mengaplikasikan ilmu yang
telah diperoleh di bangku kuliah guna mengukur seberapa besar kemampuannya
dalam memenuhi peran sebagai anggota masyarakat. Pada kelompok PPL di sekolah,
mahasiswa diharapkan dapat memberikan bantuan pemikiran, tenaga, dan ilmu
pengetahuan dalam merencanakan dan melaksanakan program pengembangan atau
pembangunan sekolah. Di sini akan tampak peranan mahasiswa sebagai inovator,
mediator, problem solver, dan
motivator dalam rangka merangsang peningkatan kualitas sekolah baik secara
fisik maupun nonfisik.
Pelaksanaan
PPL dilakukan pada tanggal 1 Juli 2012 sampai dengan 17 September 2012 bertempat di SD N Nogopuro. Setelah dilakukan observasi dan mahasiswa mengamati kondisi
yang ada, maka mahasiswa praktikan merencanakan beberapa program
yang dilaksanakan selama masa PPL. Program tersebut terdiri dari praktik mengajar, menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran, dan pembuatan
media. Dalam praktik mengajar, mahasiswa mampu melakukan 6 kali praktik
terbimbing, 4 kali praktik mandiri, dan 2 kali ujian.
Pada
dasarnya seluruh kegiatan PPL dapat terlaksana dengan baik. Meskipun ada sedikit hambatan dalam
pelaksanaannya, namun hambatan tersebut dapat diatasi berkat bantuan dan kerjasama dari seluruh rekan-rekan serta pihak sekolah. Dari pelaksanaan PPL tersebut mahasiswa dapat memperoleh pengalaman dalam hal
manajerial di sekolah dan permasalahan yang dihadapi sehingga bermanfaat
sebagai bekal untuk menjadi tenaga pendidik yang profesional.
BAB I
PENDAHULUAN
A.
ANALISIS
SITUASI
Sebelum melaksanakan PPL ini,
mahasiswa melakukan observasi kelas terlebih dahulu yang bertujuan untuk
mengamati kegiatan guru di dalam kelas, siswa di dalam kelas dan lingkungan
sekitar, sehingga pada pelaksaan PPL, mahasiswa benar-benar siap untuk
melaksanakan praktik mengajar pada bulan Juli sampai September 2012. Adapun
hasil observasi tersebut adalah sebagai berikut:
1.
Perangkat Pembelajaran
a.
KTSP
Kurikulum yang digunakan adalah kurikulum tingkat
satuan pendidikan (KTSP). Guru sudah memiliki buku KTSP dan materi pembelajaran
sudah sesuai dengan kurikulum KTSP tersebut.
b.
Silabus
Guru memiliki silabus yang digunakan sebagai bahan
pembuatan RPP.
c.
RPP
RPP
yang digunakan lengkap dan sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi
dasar pada silabus yang digunakan.
2.
Proses Pembelajaran
a.
Membuka Pelajaran
Guru
sudah membuka pelajaran dengan baik, menyampaikan apersepsi, namun masih ada
juga guru yang tidak menggunakan apersepsi dan langsung memulai membahas PR.
b.
Penyajian Materi
Materi disesuaikan dengan silabus dan RPP, namun guru lebih
banyak memberi soal dan mpembahasan.
c.
Metode
pembelajaran
Dalam kegiatan pembelajaran, guru lebih banyak menggunakan
metode ceramah.
d.
Penggunaan Bahasa
Bahasa yang digunakan secara keseluruhan cukup baik dengan
Bahasa Indonesia yang baik dan benar, walaupun kadang mash diselingi dengan
Bahasa Jawa.
e.
Penggunaan Waktu
Guru memulai pelajaran tidak tepat waktu sehingga menutup
pelajaran juga agak mundur.
f.
Gerak
Guru memiliki ruang gerak yang luas dengan siswanya. Setelah
pemberian tugas, guru berkeliling kelas melihat dan memeriksa pekerjaan siswa.
g.
Cara Memotivasi Siswa
Motivasi
baik verbal maupun nonverbal yang diberikan guru kepada siswa masih kurang,
namun guru memberikan penekanan khusus terhadap siswa yang kurang memperhatikan
pelajaran.
h.
Teknik Bertanya
Guru
menggunakan teknik bertanya dasar dan masih kurang dalam menggunakan teknik
bertanya lanjut.
i.
Teknik Penguasaan Kelas
Guru
menguasai kelas dengan baik, tampak pada saat pelajaran kondisi kelas sangat
tenang dan kondusif.
j.
Penggunaan
Media
Dalam
mengajar, guru tidak menggunakan media pembelajaran.
k.
Bentuk
dan Cara Evaluasi
Bentuk
evaluasi dengan soal uraian dan dikerjakan secara individu.
l.
Menutup Pelajaran
Guru
tidak menyimpulkan pelajaran yang baru saja disampaikan.
3.
Perilaku Siswa
a.
Perilaku
siswa di dalam kelas
Sebagian besar siswaterlihat duduk tenang dan rapi, juga mengerjakan
tugas yang diberikn guru dengan baik.
b.
Perilaku
siswa di luar kelas
Di luar kelas siswa bersikap ramah dan sopan. Mereka menghormati
guru dengan memberikan salam, bahkan bertegur sapa.
SD N Nogopuro merupakan salah satu
SDSN atau SD yang sudah berstandar Nasional. Media dan sarana pembelajaran bisa
dikatakan lengkap, nmun dalam proses pembelajaran yang berlangsung di sekolah,
masih banyak guru yang tidak memanfaatkannya. Media pembelajaran banyak yang
hanya tergeletak di dalam laboratorium dan disimpan dalam almari. Sekolah ini
juga sudah memiliki LCD proyektor sebanyak 4 buah, namun penggunaannya masih
belum optimal.
Berdasarkan observasi kelas
yang dilaksanakan pada tanggal 8 Februari 2011, maka kami merumuskan beberapa
permasalahan yang perlu diperhatikan yaitu:
1.
Optimalisasi media
pembelajaran.
2. Optimalisasi
sarana pembelajaran.
B.
PERUMUSAN
PROGRAM DAN RANCANGAN KEGIATAN PPL
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)
merupakan suatu mata kuliah wajib tempuh dan harus lulus yang sifatnya wajib
diikuti oleh setiap mahasiswa khususnya program studi kependidikan Universitas
Negeri Yogyakarta. Agar pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan dapat berjalan
dengan lancar, efektif, dan efisien, maka perlu dibuat suatu rancangan atau
rencana yang matang mengenai pelaksanaan kegiatan PPL.
Adapun rancangan program praktik
pengalaman lapangan yang akan dilaksanakan praktikan di SD N Nogopuro adalah
sebagai berikut:
1.
Tahap pembekalan
Tahap pembekalan terdiri dari dua
kegiatan, yaitu penyampaian materi dan pengamatan AVA (Audio Visual Aid).
Kegiatan penyampaian materi berisi
tentang mekanisme kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) yang dilaksanakan
pada hari Sabtu, 28 Januari 2012 Untuk
pengamatan AVA dilaksanakan pada 20
Februari 2012 Video yang diamati berisi tentang berbagai
keterampilan mengajar yang harus dimiliki oleh guru.
2.
Tahap Praktik
Pengajaran Mikro (Mocro Teaching)
Praktik pengajaran mikro
dilaksanakan secara berkelompok dengan jumlah anggota 8 orang. Model
pembelajarannya adalah peer teaching (mengajar teman sendiri).
Pelaksanaan praktik pengajaran mikro ini dilaksanakan di kampus dengan
bimbingan dosen pembimbing KKN-PPL.
Prosedur yang dilakukan untuk
pengajaran mikro yaitu mahasiswa membuat RPP dan dikonsultasikan kepada dosen
pembimbing. Mahasiswa juga mempersiapkan media/alat yang akan digunakan dalam
pembelajaran. Waktu yang digunakan untuk pengajaran mikro adalah 15-20 menit
untuk masing-masing mahasiswa, dengan mempraktikkan keterampilan mengajar
secara bergantian.
Keterampilan mengajar tersebut di
antaranya keterampilan membuka dan menutup pelajaran, keterampilan bertanya,
keterampilan menjelaskan, keterampilan mengelola kelas, keterampilan penggunaan
variasi mengajar, keterampilan mengajar kelompok kecil, keterampilan membimbing
diskusi, dan keterampilan
3.
Tahap Penyerahan
Pada tahap yang pertama dari pihak
Universitas Negeri Yogyakarta terutama dosen pembimbing lapangan menyerahkan
mahasiswa PPL kepada pihak sekolah yang bersangkutan untuk melaksanakan
observasi. Penyerahan mahasiswa tim KKN-PPL secara resmi dilakukan pada tanggal
4 Februari 2012 oleh DPL KKN-PPL UNY di SD N Nogopuro. Acara penyerahan
dilanjutkan dengan adanya penyuluhan dari DPL KKN, yaitu Bpk H. Sujati, M.Pd.
mengenai Publikasi Karya Tulis Ilmiah Guru.
4.
Tahap Observasi
a.
Observasi
di Kelas dan Persiapan Perangkat Pembelajaran
Dalam hal ini mahasiswa memasuki kelas dimana guru
pembimbingnya sedang mengajar. Hal ini ditujukan agar mahasiswa mendapat
pengalaman dan pengetahuan serta bekal cukup, mengenai bagaimana menangani
kelas yang sebenarnya, sehingga nantinya pada saat mengajar mahasiswa tahu apa
yang seharusnya dilakukan.
b.
Observasi Lapangan
Tahap
observasi awal ini yang dapat dilakukan adalah observasi tentang situasi dan
kondisi sekolah. Adapun hal-hal yang diobservasi adalah :
1)
Kondisi sekolah
2)
Proses pembelajaran
3)
Administrasi sekolah
4)
Fasilitas sekolah
5.
Pelaksanaan Praktik
Mengajar
a.
Konsultasi kepada guru
Konsultasi kepada guru dilaksanakan
terutama pada saat sebelum pembuatan RPP dan media. Hal tersebut perlu guna
menyesuaikan materi pelajaran yang akan diajarkan guru dengan materi pelajaran
yang akan disampaikan praktikan kepada siswa.
b.
Pembuatan RPP
Sebelum mengajar, praktikan membuat
persiapan mengajar antara lain membuat rencana pelaksanaan pembelajaran. Hal
ini sangat bermanfaat untuk mematangkan persiapan sebelum mengajar dan
merupakan sarana latihan bagi setiap calon pendidik.
c.
Pembuatan media/alat
pembelajaran
Mahasiswa praktikan perlu juga
membuat / mempersiapkan media yang akan dipakai dalam pembelajaran.
d.
Pelaksanaan praktik
mengajar
Pelaksanaan praktik mengajar
meliputi praktik mengajar terbimbing dan mandiri. Praktik mengajar terbimbing
adalah latihan mengajar yang dilakukan mahasiswa di kelas yang sebenarnya, di
bawah bimbingan guru pembimbing lapangan. Sedangkan praktik mengajar mandiri
adalah praktik mengajar yang dilakukan mahasiswa sebagimana selayaknya seorang
guru kelas. Praktik mengajar terbimbing dilaksanakan sebanyak 6 kali, sedangan
praktik mengajar mandiri dilaksanakan 4 kali.
6.
Penyusunan Laporan
Setelah kegiatan PPL selesai,
mahasiswa wajib membuat laporan sebagai bentuk pertanggungjawaban selama
kegiatan PPL.
7.
Penarikan Mahasiswa PPL
Penarikan mahasiswa dari lokasi
PPL, yaitu SD N Nogopuro, dilaksanakan pada hari Selasa, 17 September 2012. Acara
penarikan dihadiri oleh Dosen Pembimbing KKN-PPL UNY, Kepala Sekolah, guru, dan
karyawan SD N Nogopuro.
BAB II
PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL
A.
Persiapan
Persiapan harus dilakukan agar kegiatan dapat berjalan dengan baik,
begitupun dengan kegiatan PPL. Kegiatan PPL meliputi kegiatan PPL I dan PPL II.
Kegiatan PPL I dilakukan sebagai persiapan sebelum melakukan kegiatan PPL II.
PPL I merupakan kegiatan yang dilakukan di kampus, yang biasa disebut dengan
microteaching. Sementara itu, PPL II adalah praktik langsung di sekolah/lokasi
mengajar.
Beberapa persiapan yang dilakukan dalam kegiatan adalah sebagai berikut:
1.
Pembekalan
Pembekalan PPL merupakan strategi pemberian pemahaman
kepada mahasiswa tentang PPL sebelum mereka diterjunkan di lapangan (sekolah,
lembaga, atau klub). Kegiatan ini diselenggarakan oleh UPPL (Unit Program
Pengalaman Lapangan). Kegiatan ini wajib diikuti oleh seluruh calon peserta
PPL.
Pembekalan dilakukan pada tanggal 28
Januari 2012 di Aula Kampus 2 FIP UNY.
Pembekalan tersebut wajib diikuti oleh seluruh peserta PPL PGSD Kampus 2 FIP
UNY. Dalam pembekalan tersebut, terdapat beberapa materi, antara lain:
a.
Pengembangan
kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan,
b.
Pemberdayaan
masyarakat sekolah lewat KKN-PPL,
c.
Mekanisme
pelaksanaan KKN-PPL, dan
d.
Permasalahan-permasalahan
dalam pelaksanaan KKN-PPL.
Kegiatan tersebut berjalan
dengan baik dan lancar. Peserta menjadi tahu dan paham tentang pelaksanaan
prosedur dan pelaksanaan PPL yang ada di sekolah/lokasi.
2.
Observasi
Observasi yang dilakukan meliputi kondisi fisik maupun non-fisik sekolah, dan dinamika
kehidupan sekolah. Kegiatan observasi non-fisik dilaksanakan pada
hari Rabu, 8 Februari 2012, dilanjutkan dengan diskusi antar mahasiswa, guru
pembimbing, kepala sekolah, koordinator PPL sekolah. Observasi kondisi non-fisik meliputi hal-hal sebagai
berikut:
a. Observasi perangkat pembelajaran seperti kalender
pendidikan, silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), jadwal pelajaran,
serta jam mengajar,
b. Perilaku siswa di dalam dan di luar kelas,
c. Pelaksanaan proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru,
d. Kegaitan ekstrakurikuler,
e.
Kegiatan harian sekolah, dll.
Kegiatan
observasi kondisi fisik sekolah dilaksanakan pada hari Kamis, 9 Februari 2012. Observasi
keadaan fisik sekolah meliputi sarana dan prasarana, media pembelajaran, sarana
olahraga, dan lain-lain.
Untuk hasil observasi tentang suasana pembelajaran di kelas
dan observasi kondisi sekolah terlampir dalam laporan ini.
3. PPL I
PPL I merupakan mata kuliah pelatihan tahap awal dalam
pembentukan kompetensi dasar mengajar melalui observasi pembelajaran di
sekolah, pengamatan AVA (Audio-Visual Aid) dan micro teaching (peer teaching
dan real pupil micro teaching).
Selain itu, dalam persiapan tersebut, terdapat juga berbagai kegiatan lain,
misalnya pembekalan KKN-PPL, observasi, serta koordinasi dengan pihak sekolah
maupun DPL.
a. Pengajaran Mikro (Microteaching)
Pengajaran mikro meliputi dua
kegiatan, yaitu praktik peer-microteaching dan praktik real pupil
microteaching.
1)
Tujuan Pengajaran Mikro
Secara umum, pengajaran mikro
bertujuan untuk membentuk dan mengembangkan keterampilan dasar mengajar sebagai
bekal praktik mengajar di sekolah/lembaga pendidikan dalam program PPL. Secara
khusus, tujuan pengajaran mikro adalah :
a)
Memahami dasar-dasar pengajaran mikro.
b)
Melatih mahasiswa menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
c)
Membentuk dan meningkatkan kompetensi dasar mengajar terpadu dan utuh.
d)
Membentuk kompetensi kepribadian.
e)
Membentuk kompetensi sosial.
2)
Manfaat Pengajaran Mikro
Manfaat dari pengajaran mikro
adalah:
a)
Mahasiswa menjadi peka terhadap fenomena yang terjadi di dalam proses pembelajaran.
b)
Mahasiswa menjadi lebih siap untuk melakukan kegiatan praktik pembelajaran
di sekolah.
c)
Mahasiswa dapat melakukan refleksi diri atas kompetensinya dalam mengajar.
d)
Mahasiswa menjadi lebih tahu tentang profil guru atau tenaga kependidikan
sehingga dapat berpenampilan sebagaimana seorang guru atau tenaga kependidikan.
3)
Praktik Pengajaran Mikro (microteaching)
Praktik peer-teaching dilakukan
pada tanggal 5 Maret 2012 hingga 23 April 2012. Mahasiswa melakukan kegiatan
peer-microteaching secara berkelompok (satu kelompok terdiri dari 8 mahasiswa) di bawah bimbingan seorang DPL (Dosen Pembimbing Lapangan).
Komponen kegiatan
dalam praktik peer-microteaching meliputi:
a) Pembuatan RPP untuk kelas rendah dan
kelas tinggi.
b) Praktik peer-microteaching, yaitu
latihan berbagai keterampilan dasar mengajar dalam waktu dan siswa (teman
mahasiswa) yang terbatas.
c) Praktik peer-microteaching untuk kelas
rendah dan kelas tinggi.
d) Menerapkan berbagai model inovasi
pembelajaran.
4) Pelaksanaan real pupil microteaching,
yakni pengajaran langsung di SD yang bentuknya adalah ujian dari pelaksanaan
pengajaran mikro di sekolah. Pada kegiatan real pupil microteaching, praktik
kegiatannya meliputi:
a) pembuatan rencana pembelajaran kelas
rendah dan kelas tinggi,
b) praktik real pupil microteaching kelas
rendah dan kelas tinggi.
Penilaian terhadap
pengajaran mikro dilakukan oleh dosen pembimbing, nilai pengajaran mikro
minimal adalah B. Mahasiswa yang mendapatkan nilai kurang dari B, tidak
diperkenankan untuk mengikuti kegiatan KKN-PPL. Dalam hal ini penyusun mendapat nilai A-,
sehingga kegiatan KKN-PPL dapat dilakukan.
b. Pengamatan
AVA (Audiao-Visual Aid)
Pengamatan
AVA adalah mahasiswa bersama dosen pembimbing mengamati rekaman video yang
berisi kegiatan pembelajaran di sekolah. Tujuannya adalah agar para mahasiswa
mempunyai pemahaman tentang keterampilan dasar mengajar dan pelaksanaan
pembelajaran di sekolah. Pengamatan AVA dilakukan pada tanggal 20 Februari 2012,
bertempat di Kampus 2 FIP UNY.
4.
Persiapan Perangkat Pembelajaran
Dalam
melaksanakan kegiatan PPL II di sekolah, mahasiswa harus mempersiapan perangkat
pembelajaran. Mahasiswa mendapat arahan dari Dosen Pembimbing Lapangan (DPL)
dan guru pembimbing di sekolah, kemudian menghubungi guru kelas yang
bersangkutan untuk melakukan diskusi terkait kegiatan pembelajaran yang akan
dilakukan.
Perangkat pembelajaran tersebut
meliputi: jadwal pelajaran, kurikulum, silabus, rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP), materi pengajaran, serta strategi pelaksanaan pembelajaran.
5. Koordinasi
Koordinasi dan komunikasi sangat penting untuk
dilakukan agar sebuah kegiatan dapat berlangsung dengan baik. begitupun dengan
kegiatan PPL ini. Mahasiswa banyak melakukan koordinasi dengan sesama mahasiswa,
dosen pembimbing, guru pembimbing, pihak sekolah, kepala sekolah, serta pihak
kampus.
Koordinasi yang dilakukan dengan sesama mahasiswa
meliputi jadwal mengajar, diskusi rencana kegiatan pembelajaran, strategi
pembelajaran, dsb. Koordinasi pada pihak sekolah, yakni guru pembimbing, guru
kelas, dan kepala sekolah meliputi jadwal pelaksanaan PPL, silabus, materi
pembelajaran, buku ajar, RPP, media, strategi pembelajaran, format penilaian,
evaluasi pembelajaran, serta jadwal mengajar. Sedangkan koordinasi yang dilakukan dengan
pihak kampus, yakni dosen pembimbing.
B. Pelaksaaan PPL
1.
Kegiatan Praktik
Mengajar
Dalam pembekalan KKN-PPL, telah disampaikan bahwa
pelaksanaan PPL adalah minimal 10 kali dengan 3 jenis kegiatan, yaitu kegiatan
terbimbing, kegiatan mandiri, dan ujian.
Praktik mengajar terbimbing
adalah praktik mengajar yang dilakukan oleh mahasiswa dengan adanya kontrol
penuh dari guru pengampu kelas yang bersangkutan. Kontrol penuh tersebut
meliputi konsultasi sebelum dan sesudah mengajar. Selain itu, selama mahasiswa
melakukan praktik mengajar, guru pengampu mengamati dan memberikan evaluasi di
akhir.
Praktik mengajar mandiri adalah
praktik mengajar yang dilakukan oleh mahasiswa dengan tidak adanya kontrol yang
terlalu ketat dari guru pengampu. Mahasiswa dibebaskan (bebas terkontrol) oleh
guru pengampu untuk melakukan kegiatan belajar mengajar serta strategi dalam
pengelolaan kelas yang tepat sesuai dengan inisiatif dan rencana sendiri. Hal
ini dimaksudkan agar mahasiswa mempunyai inisiatif sendiri dan mampu mengelola
kelas secara mandiri dan optimal. Dalam hal ini, guru pengampu hanya melakukan
pengamatan terkait kegiatan pembelajaran yang terjadi di kelas, kemudian
melakukan evaluasi di setelah praktik.
Ujian PPL adalah kegiatan yang
wajib dilakukan oleh seluruh mahasiswa PPL. Ujian PPL dilakukan setelah praktik
mengajar terbimbing dan praktik mengajar mandiri dilakukan. Ujian praktik PPL
dilaksanakan berdasarkan kesepakatan dengan guru kelas yang bersangkutan.
Mahasiswa melakukan koordinasi dengan pihak
sekolah dan membuat jadwal pelaksanaan dengan jumlah minimal tiap mahasiswa
masuk kelas adalah 10 kali. Namun dalam praktiknya, mahasiswa hanya dapat masuk
kelas selama 12 kali.
Meskipun ada beberapa hambatan terkait dengan jadwal
pelaksanaan, kegiatan PPL dapat berjalan
dengan baik dan maksimal. Mahasiswa dapat melaksanakan kegiatan PPL dengan
maksimal dalam kurun waktu 5 minggu melaksanakan 12 kali kegiatan PPL, yang
terdiri dari 6 kali kegiatan terbimbing, 4 kali kegiatan mandiri, dan 2 kali ujian,
yaitu:
No
|
Hari/Tanggal/
Waktu
|
Kls
|
Mata Pelajaran
|
Materi
|
1
|
Selasa
24 Juli 2012
07.00 – 08.00
|
V-A
|
Matematika
|
Sifat Komutatif
dan Asosiatif
|
2
|
Kamis
26 Juli 2012
08.00 - 09.00
|
II-B
|
Bahasa Indonesia
|
Teks sederhana
|
3
|
Sabtu
28 Juli 2012
08.30 – 09.00
|
IV-B
|
SBK
|
Karya seni
terapan
|
4
|
Rabu
1 Agustus 2012
09.15 – 10.45
10.45 – 11.15
|
II-B
|
MTK,
SBK
|
Banyak benda
dalam kelompok,
Berbagai macam
garis.
|
5
|
Kamis
2 Agustus 2012
07.00 - 08.00
|
IV-B
|
Matematika
|
Nilai Tempat
|
6
|
Sabtu
4 Agustus 2012
07.00 – 07.30
|
III-A
|
SBK
|
Gerak Murni dan
Gerak Maknawi
|
7
|
Selasa
7 Agustus 2012
07.00 – 08.00
08.00 – 09.00
|
III-A
|
Matematika
Bahasa Indonesia
|
Operasi Hitung
Bilangan
Memahami teks
dengan membaca nyaring
|
8
|
Rabu
8 Agustus 2012
08.00 – 09.00
|
III-B
|
PKn
|
Persatuan dan
Kesatuan
|
9
|
Jumat
10 Agustus 2012
07.00 – 08.00
08.00 – 08.30
|
IV-B
|
Bahasa Indonesia,
SBK
|
Petunjuk
Penggunaan,
Lagu Daerah
|
10
|
Senin
3 September 2012
10.10 – 10.45
11.00 – 12.10
|
V-B
|
IPS,
IPA
|
Kerajaan Hindu
di Indonesia,
Alat pencernaan
manusia.
|
11
|
Kamis
6 September 2012
07.00 – 08.00
|
III-A
|
Matematika
|
Operasi hitung
penjumlahan dan pengurangan
|
12
|
Selasa
11 September 2012
|
IV-B
|
Bahasa Indonesia
|
Petunjuk untuk melakukan sesuatu atau penjelasan tentang cara
membuat sesuatu.
|
Kegiatan praktik mengajar
terbimbing dan mandiri dilaksanakan secara bergantian. Untuk pembelajaran 1,2,3,5,6,8 adalah praktik terbimbing,
pembelajaran 4,7, 9,10
adalah praktik mandiri, sedangkan pembelajaran 11-12 adalah ujian PPL
II.
Dalam pelaksanan
praktik mengajar terbimbing, bagian mengajar tiap individu diusahakan sama,
yaitu tiap mahasiswa mengajar 3 kelas rendah dan 3 kelas tinggi. Mata
pelajarannya juga dibagi 3 mata pelajaran eksak dan 3 mata pelajaran non eksak.
Untuk praktik mengajar mandiri,
mahasiswa berperan sebagai guru kelas sehingga mengajar untuk satu hari penuh.
Mata pelajaran yang diajarkan hanya 5 mata pelajaran utama ditambah SBK dan
Bahasa Jawa. Tiap mahasiswa juga mendapat bagian yang sama, yaitu 2 kali
mengajar kelas rendah dan 2 kali mengajar kelas tinggi dengan mata pelajaran
menyesuaikan jadwal.
Praktik mengajar terbimbing dan
mandiri menyesuaikan jadwal sekolah yang sudah ada. Pelajaran yang dijadwalkan
2 jam pelajaran harus diisi oleh mahasiswa selama 2 jam pelajaran juga. 1 jam
pelajaran berdurasi waktu 35 menit untuk hari-hari biasa, namun pada saat bulan
puasa, 1 jam pelajaran hanya berdurasi waktu 30 menit.
Pelaksanaan ujian PPL II dilaksanakan
dua kali, satu kali mengajar di kelas rendah dan satu kali mengajar kelas
tinggi. Mata pelajaran yang diajarkan juga eksak dan non-eksak dengan waktu mengajar 1 jam
pelajaran (35 menit).
2. Umpan Balik dari Pembimbing
Umpan balik lebih banyak berkaitan dengan program PPL
praktik mengajar di kelas. Umpan balik diberikan oleh guru pembimbing di kelas,
maupun pembimbing PPL. Selama kegiatan praktik
mengajar yang berakhir sampai tanggal 17 September 2012, umpan balik yang
diberikan sangat membantu mahasiswa menuju proses untuk menjadi guru yang
profesional ke depannya.
Guru kelas di sekolah selalu memberikan saran dan
masukan kepada setiap mahasiswa yang melakukan praktik mengajar di kelas. Saran
dan masukan disampaikan secara lisan pada saat konsultasi, secara tertulis di
dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), maupun komentar secara lisan
kepada mahasiswa setelah pembelajaran berakhir.
Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) juga memberikan saran
dan masukan secara lisan kepada mahasiswa mengenai ketepatan RPP terutama
indikator, tujuan, dan evaluasi pembelajaran.
Saran dan masukan yang diberikan oleh Guru
Pembimbing, dan Dosen Pembimbing
Lapangan (DPL) berfungsi sebagai evaluasi dan refleksi untuk perbaikan bagi
mahasiswa. Hal ini berguna dalam meningkatkan kualitas pembelajaran pada
praktik pembelajaran selanjutnya.
C.
Analisis Hasil Pelaksanaan dan Refleksi
Pada umumnya, rencana kegiatan PPL dapat berjalan dan terlaksana dengan
baik. Hampir seluruh kegiatan yang direncanakan dapat dikerjakan, meski ada
beberapa praktik mengajar yang diundur karena mahasiswa yang bersangkutan
sakit.
Berikut adalah beberapa hal yang dapat diperoleh oleh mahasiswa setelah
melakukan kegiatan PPL di sekolah, yaitu:
1.
Mahasiswa dapat
melakukan perencanaan kegiatan pembelajaran serta membuat dan menyusun rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP).
2.
Mahasiswa dapat
menentukan tujuan pembelajaran dengan tepat.
3.
Mahasiswa dapat
menentukan strategi pembelajaran yang tepat untuk mata pelajaran tertentu dan
materi tertentu untuk di setiap jenjang kelas.
4.
Mahasiswa mampu
menentukan media pembelajaran yang tepat digunakan dalam mata pelajaran,
materi, dan kelas tertentu.
5.
Mahasiswa dapat belajar untuk mengembangkan materi dan
sumber pembelajaran.
6.
Mahasiswa mampu
melakukan evaluasi pembelajaran, baik secara kognitif, afektif, maupun
psikomotorik.
7.
Mahasiswa dapat
mengetahui kondisi riil di dalam kelas, bukan hanya sekadar membayangkannya
saja, serta mempraktikkan 8 keterampilan, yaitu keterampilan membuka dan menutup
pelajaran, bertanya, memberi penguatan, mengelola kelas, memimpin diskusi
kelompok kecil, memimpin diskusi kelompok besar,
8.
Mahasiswa dapat
melatih mental dalam mengajar di dalam kelas, di hadapan siswa yang
sesungguhnya.
9.
Mahasiswa dapat
mempraktikkan teori yang didapatkan selama di bangku kuliah dalam suasana kelas
yang nyata.
- Mahasiswa mendapatkan
pengalaman dalam hal keterampilan mengajar, seperti pengelolaan tugas
rutin, fasilitas belajar, pengelolaan waktu, komunikasi dengan siswa,
serta mendemonstrasikan metode mengajar.
Setelah melakukan kegiatan PPL, mahasiswa semakin
menyadari, bahwa untuk menjadi seorang guru tidaklah cukup hanya dengan
memahami materi, namun banyak hal lain yang harus dipersiapkan. Diantaranya
adalah kesiapan kegiatan pembelajaran, alat dan bahan, serta mental. Mental
sangat penting untuk menjadi seorang guru. Mental tersebut meliputi mental saat
di depan kelas, yakni mental saat menghadapi siswa yang beraneka ragam
kepribadian serta keunikannya. Guru harus mampu menjadi sosok yang dapat
menarik perhatian siswa sehingga siswa memperhatikan materi yang disampaikan
oleh guru. Guru harus mampu merancang pembelajaran yang menarik, aktif, dan menyenangkan,
sehingga siswa tidak cepat bosan. Dengan begitu, materi dapat diterima dengan
baik serta tujuan pembelajaran pun dapat tercapai.
Selain itu, guru juga harus mampu melatih kompetensi
sosialnya. Komunikasi di luar jam pelajaran sangat efektif untuk mendekatkan
siswa dengan guru. Siswa akan lebih senang dan merasa dihargai ketika guru
menyapa dan mengajaknya berbicara atau bercanda. Siswa akan merasakan
penerimaan yang akan berimbas pada kegiatan pembelajaran di dalam kelas. Siswa
akan lebih menikmati dan dapat menerima pelajaran dengan baik.
Menjadi guru memang tidak mudah. Namun, dengan niat dan
kuat serta tekad yang besar, segala hal yang tidak mudah pun akan terasa lebih
mudah. Meski banyak kekurangan yang dilakukan oleh mahasiswa selama kegiatan
PPL, hal tersebut tak lain karena mahasiswa masih dalam proses belajar. Dengan
melakukan kesalahan tersebut, mahasiswa dapat tahu bagaimana membuat yang salah
menjadi benar, sehingga proses belajar benar-benar terjadi. Hal ini akan
meningkatkan kesadaran diri serta kualitas dari diri sendiri. Maka pada
akhirnya nanti, menjadi guru yang profesional pun dapat tercapai seiring dengan
proses pembelajaran tersebut.
Berikut adalah
beberapa hambatan atau hasil evaluasi yang ditemui dalam proses pelaksanaan PPL
di SD N Nogopuro:
- Durasi
waktu yang lebih pendek. Hal ini
dikarenakan, ketentuan jam pelajaran di SD adalah 35 menit, namun karena
bulan puasa diubah menjadi 30 menit tiap
jam pelajaran. Waktu
yang lebih pendek tersebut membuat penyampaian materi tidak berjalan maksimal, dan
bahkan ada kegiatan pembelajaran yang tidak mencapai evaluasi.
- Siswa kelas rendah yang masih aktif namun terkesan
mencari perhatian, sering membuat gaduh untuk mencari perhatian mahasiswa.
Bila perhatian mahasiswa hanya terpaku pada satu atau dua orang, maka
siswa lainnya akan ikut gaduh, yang berakibat pada kegaduhan di seluruh
kelas. Akibatnya, kegiatan pembelajaran terhenti hingga seluruh kelas
tenang. Hal ini juga berimbas pada materi yang tidak tersampaikan secara
maksimal.
- Banyak siswa yang menganggap remeh mahasiswa karena
merasa mahasiswa masih muda dan bukan guru kelas mereka. Hal ini membuat
mereka acuh tak acuh dengan apa yang disampaikan oleh mahasiswa. Tak
jarang mereka juga bersikap terlalu bebas tanpa ada rasa hormat sama sekali.
Berdasarkan dari
evaluasi tersebut, maka didapatkan refleksi sebagai berikut:
- Berusaha untuk menggunakan waktu secara efektif dan
efisien. Mahasiswa menghindari kegiatan yang tidak masuk dalam materi,
menegur siswa yang ramai, serta memberikan penguatan negatif bagi siswa
yang gaduh.
- Membuat aturan tertentu di awal pembelajaran tentang
hukuman bagi siswa yang gaduh, serta hadiah bagi siswa yang memperhatikan
pelajaran.
- Mahasiswa berusaha membuat kesan ‘tegas’ dan tidak terlalu
santai di luar jam pembelajaran, sehingga siswa
tidak terlalu santai. Hal ini masih sulit dilakukan, namun atas bantuan
dari guru kelas, siswa menjadi lebih terkondisikan. Guru kelas
menyampaikan pada siswanya bahwa mahasiswa itu juga guru yang menularkan
ilmu pada siswa, sehingga siswa harus mendengarkan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pelaksanaan
PPL di SD N Nogopuro yang berlangsung pada tanggal 1 Juli
2012 – 17 September 2012 telah memberikan wawasan
dan pengalaman tersendiri bagi mahasiswa. Banyak sekali hal tak terduga yang
muncul ketika PPL berlangsung, namun justru hal inilah yang menumbuhkan
semangat kebersamaan dan juga menambah pengetahuan serta kedewasaan bagi
mahasiswa. Dari seluruh program yang telah tertuang dalam proposal, dapat
dirumuskan bahwa program tersebut telah direalisasikan dengan baik oleh
praktikan. Bahkan ada beberapa program tambahan yang bersifat insidental baik
yang dilaksanakan oleh kelompok kecil ataupun individu. Setelah mengamati hasil
pelaksanaan program PPL UNY 2012 di SD N Nogopuro, maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut :
- Praktik Pengalaman Lapangan
memberikan wadah bagi mahasiswa untuk terjun langsung di dunia pengajaran
atau pendidikan yang sebenarnya. Dimana dalam hal tersebut, mahasiswa
banyak sekali mendapat pengalaman, pengetahuan, serta wawasan yang
diyakini dapat berguna bagi mahasiswa ketika memasuki dunia kerja sebagai
tenaga pendidik.
- Praktik Pengalaman Lapangan
memberikan pelajaran tersendiri bagai mahasiswa. Karena di dalam
pelaksanaan PPL di sekolah, mahasiswa dihadapkan pada 2 kelompok orang
yang berbeda usia dengan mahasiswa. Kelompok pertama adalah kelompok guru
dan karyawan dengan usia di atas mahasiswa, dan yang kedua adalah kelompok
siswa dengan usia dibawah mahasiswa. Dengan posisi seperti ini mahasiswa
dituntut agar selalu bisa menyesuaikan diri pada keadaan dan tentunya hal
ini menuntut kedewasaan.
- Kesuksesan kegiatan pembelajaran
dipengaruhi oleh banyak faktor yang saling berhubungan. Oleh karena itu,
mahasiswa harus dapat mengoptimalkan keterlibatan faktor-faktor tersebut
untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan. Adapun faktor-faktor
tersebut adalah penguasaan materi, pengelolaan kelas, lingkungan belajar,
perilaku peserta didik, serta strategi pembelajaran yang dilakukan.
- Pelaksanaan PPL bertepatan dengan Bulan Ramadhan
sehingga mengalami banyak libur menyebabkan mahasiswa harus pandai
mengatur jadwal. Meskipun demikian, kegiatan PPL dapat terlaksana dengan
baik dan lancar, bahkan lebih dari target yang ditentukan.
B. SARAN
Setelah
mahasiswa menyelesaikan tugas PPL di SD N Nogopuro, maka mahasiswa merumuskan
beberapa masukan yang kiranya dapat membangun bagi semua pihak, diantaranya :
- Saran bagi sekolah
a. Meningkatkan komunikasi dan koordinasi
antara guru dan mahasiswa PPL sehingga dapat tercipta suasana PPL yang lebih
kondusif.
b.
Mengoptimalkan
sarana dan prasarana milik sekolah dalam proses pembelajaran karena selama ini
praktikan mengamati hal tersebut belum terlaksana.
- Saran bagi UPPL
a.
Menyapaikan pengumuman secara jelas dan terang. Dari
pengalaman yang telah diperoleh selama
melaksanakan PPL di SD N Nogopuro, mahasiswa masih mengalami kebingungan
mengenai pelaksanaan kegiatan, sehingga harus bertanya pada kelompok lain yang
ternyata juga masih ada yang kurang paham.
b.
Melakukan pengecekan secara nyata ke sekolah. Di awal,
mahasiswa telah diinfokan bahwa akan ada pengecekan pada mahasiswa secara
mendadak untuk mengetahui apakah kegiatan KKN-PPL benar-benar ada atau tidak.
Namun, kelompok KKN-PPL di sini tidak pernah dicek sama sekali.
- Saran bagi mahasiswa
a. Menjaga nama baik Universitas, kelompok
dan pribadi sebagai calon tenaga pendidik.
b.
Lakukan
konsultasi baik dengan DPL PPL atau guru pembimbing semaksimal mungkin, karena
hal tersebut berkesinambungan dengan program dan kegiatan yang akan dilaksanakan.
c.
Manfaatkan
waktu yang ada dengan sebaik mungkin untuk belajar serta menjadikan pengalaman
yang didapatkan di PPL sebagai bekal mengajar di masa depan.
1 Januari 2016 pukul 23.05
terima kasih...